Pontianak (mahasiswa.iainptk.ac.id) – Sebuah kisah inspiratif muncul dari seorang mahasiswa bernama Hosiyeh, akrab dipanggil Hosi, yang sedang menjalani semester tiga program studi studi agama-agama di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah di IAIN Pontianak. Kisahnya ini berawal dari kegiatan di semester dua, di mana ia mulai mengasah keterampilan menulis jurnal.
Kegiatan ini ternyata sangat bermanfaat, terutama ketika Hosi memutuskan untuk mengikuti seleksi peserta Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) di Palangka Raya. Awal semester tiga, ia resmi menjadi salah satu delegasi dari kampusnya, IAIN Pontianak.
Terjun ke dunia akademisi tidaklah mudah. Hosi harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari mencari data, melakukan observasi, wawancara, hingga mengasah kemampuan menulisnya. Setiap dua minggu sekali, ia rutin melakukan kegiatan ini selama dua hingga empat bulan terakhir. Hosi juga harus memeriksa berbagai literatur yang relevan dengan topik penelitiannya.
Beruntung, ia mendapatkan bimbingan yang berharga dari Saripaini, direktur di Rumah Literasi dan Jurnal (RLJ) FUAD. Bimbingan ini membantu Hosi dalam menyelesaikan jurnalnya dari awal hingga akhir, termasuk persiapan untuk kegiatan BUAF.
Pada akhirnya, IAIN Pontianak mengirimkan 37 mahasiswa sebagai delegasi ke BUAF 2023. Perjalanan mereka dimulai pada tanggal 9 September 2023, dengan perjalanan selama 28 jam menggunakan Damri. Selama perjalanan panjang ini, peserta BUAF saling mengenal dan mempererat pertemanan.
Setibanya di Palangkaraya, mereka menginap di Luwansa Hotel, yang tidak jauh dari lokasi kegiatan. Hari berikutnya, tanggal 11 September 2023, adalah hari pembukaan acara BUAF. Setelah sambutan dari tuan rumah, IAIN Palangkaraya, acara dilanjutkan dengan sesi presentasi. Sesi presentasi ini berlangsung selama dua hari, dan Hosi mendapatkan kesempatan untuk berbicara di panel 2 dengan tema “Culture.”
Selama presentasi, Hosi dan teman-temannya memiliki waktu 8 menit per orang untuk presentasi dan diskusi. Ini adalah pengalaman yang luar biasa, karena mereka bisa bertukar pikiran dan berbagi hasil penelitian dengan teman-teman dari berbagai institusi.
Setelah tiga hari acara berlangsung, tiba saatnya untuk penutupan acara dengan penampilan dari setiap kampus. IAIN Pontianak tampil dengan penuh semangat, membawakan tarian dan musik yang meriah. Institut lain juga menampilkan kekhasan dari provinsi masing-masing.
Tentu saja, salah satu momen paling dinantikan adalah pengumuman pemenang. Kontingen IAIN Pontianak berhasil meraih 16 prestasi berbeda dalam berbagai kategori. Hosi memberikan apresiasi kepada para pemenang dan semangat kepada teman-teman yang belum berhasil. Baginya, yang terpenting adalah semangat dan tekad untuk terus berjuang, dan dia berharap untuk bertemu lagi di BUAF selanjutnya.
Penulis : Farli Afif