Pontianak (iainptk.ac.id) Diaz Ataya Larsen Wijaya, lahir tahun 2002 di Bumi Pasundan dan besar di Kota Manis selama 15 tahun. Pendidikan menengah ke atas ia tempuh di pondok pesantren selama 3 tahun. Lulus dimasa Covid-19 membuat saya terhambat dalam aktivitas perkuliahan dan proses pengembangan diri dari semester 1 hingga semester 4 di Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) FUAD IAIN Pontianak.
Di pertengahan semester 4 terdapat seleksi peserta lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an untuk MTQ Nasional yang diselenggarakan LPTQ Kalimantan Barat, namun belum memuaskan hasilnya. Bertemu dengan salah satu senior di Program Studi IAT FUAD IAIN Pontianak bernama bang Ahmad Yani, S.Ag membuat saya banyak mendapat inspirasi dan pengalaman baru.
Bimbingan oleh guru besar seperti Prof. Dr. H. Zaenuddin, Prof. Dr. Ibrahim, MA, Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, Dr. H. Harjani Hefni, MA, Dr. Yusriadi, MA dan Ust. Hepni Putra, M.Ag merupakan kesempatan kelas intensif yang luar biasa. Proses seleksi dan bimbingan itulah yang menjadi inspirasi dan titik awal perjalanan karya tulis ilmiah saya selaku mahasiswa.
Sejak saat itu, berbagai lomba karya tulis ilmiah coba saya ikuti, kegagalan dan persaingan menjadi hal penting dalam perlombaan. Gagal memberi pelajaran, persaingan akan usai dan akhirnya menjadi relasi pertemanan. Dari perlombaan Nasional seperti Qur’an Fest UINSA, Esai MTQ UI, I-COM UIN Antasari, Qur’an Fest STIQ AL-Multazam, Position paper IYMUN, Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF 6th), Konferensi Internasional USiCON UIN Yogyakarta, LKTIQ MTQ XXX Provinsi Ketapang merupakan event yang pernah saya ikuti baik menang ataupun kalah. Lomba-lomba tersebut ibarat anak tangga yang saya lalui untuk sampai pada tahap selanjutnya.
Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II se-Indonesia, merupakan lomba dari Nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Agama RI. Event ini pertama kali saya dengar dari Prof. Wajidi yang menjadi dewan juri LKTIQ saat OASE pertama di Aceh. Beliau menganjurkan kami sebagai mahasiswa untuk ikut ditahun selanjutnya. Di tahun ini saya mengikuti proses seleksi dan lulus di peringkat 2 dari 12 mahasiswa. Tim LKTI terdiri dari 3 besar nilai hasil seleksi. Akhirnya, Qory Fasdatul Jannah dan Nadia Rahmattika menjadi rekan tim saya dalam lomba ini.
Saat ini kami tim Karya Tulis ilmiah Al-Qur’an IAIN Pontianak mendapatkan kesempatan dan ridha Allah untuk lulus Final 10 Besar dari 48 PTKI seluruh Indonesia. Proses persiapan final kami lalui bersamaan dengan KKL Konversi yang diadakan di Sarawak, Malaysia. Sulitnya komunikasi dan program KKL saat ini membuat kami kembali ke Pontianak untuk persiapan final OASE lebih maksimal.
Menuju tahap final di UIN Jakarta mendatang, Insyaallah kami sangat ambisius dan totalitas untuk mengharumkan nama IAIN Pontianak. Namun kami tidak begitu mengharapkan juara dan nilai yang tinggi dalam ajang lomba ini. Melainkan lebih berfokus pada manfaat dan sumbangsih gagasan yang dapat kami berikan selaku akademisi dan mahasiswa, untuk bekal kami mengarungi perjalanan hidup yang masih panjang.
Penlis: D. Darmadi JA/DALW
Editor: Omar Mukhtar