Sanggau (mahasiswa.iainptk.ac.id) – Dengan penuh rasa hormat dan keingintahuan, mahasiswa dari KKL IAIN Wilayah Sanggau 1 Kapuas telah diundang oleh salah satu warga Sungai Kosak untuk mengikuti tradisi adat Besampu’. Tradisi ini merupakan sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Melayu di Sungai Kosak untuk memberikan nama kepada bayi yang baru lahir dengan makna yang dalam.
Adat Besampu’ memiliki makna membenturkan nama dari pihak Ayah dengan nama dari pihak Ibu, dan tujuannya adalah untuk menentukan mana di antara kedua nama tersebut yang memiliki kekuatan atau nilai yang lebih tinggi. Ritual Besampu’ dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi, sebagai cara untuk memberikan gelar kebangsawanan dan nama kepada bayi yang baru lahir, sekaligus mendoakan agar bayi tersebut terhindar dari penyakit dan tumbuh dengan keselematan.
Farida, salah satu peserta, menjelaskan bahwa dalam ritual ini digunakan beberapa bahan tradisional seperti daun salam, daun serai, daun kulit bawang, abu/arang/beras kuning, dan telur rebus. Ketujuh bahan ini memiliki simbolik dan makna dalam prosesi adat yang dijalankan.
“Kami juga melihat bagaimana para tetua adat dan orang tua terdahulu dengan penuh kebijakan dan khidmat melaksanakan ritual ini. Ritual ini melibatkan tujuh orang, dimana bayi yang baru lahir diputarkan sebanyak tujuh kali, dengan putaran bergantian ke arah kiri dan kanan. Bayi tersebut juga diayunkan menggunakan sehelai kain sebanyak tujuh kali. Bahan-bahan simbolis tadi diletakkan di atas arang yang menyala, menghasilkan asap dan aroma yang khas,” jelas Farida.
Partisipasi Mahasiswa KKL dalam tradisi Besampu’ ini adalah bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap warisan budaya dan adat istiadat yang dijaga oleh masyarakat Melayu Sanggau. Mahasiswa merasa terhormat bisa ambil bagian dalam ritual yang sarat dengan makna ini, yang mengajarkan nilai-nilai tentang kebersamaan, penghormatan kepada leluhur, dan perlindungan terhadap anak-anak yang baru lahir.
Mahasiswa ingin menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Melayu Sanggau, khususnya Bapak Feri dan Ibu Riyanda, atas undangan dan kesempatan yang diberikan kepada mereka untuk berpartisipasi dalam Tradisi Besampu’ untuk bayi yang baru lahir. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi bagian yang berharga dalam kekayaan budaya yang akan dijunjung tinggi oleh generasi mendatang.
Penulis : Nurvina Juriah
Editor : Farli Afif