Sungai Rasau (mahasiswa.iainptk.ac.id)- Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahdatul Athfal dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Hasanah sedikit berbeda dari MI dan MTs pada umumnya, terkhusus pada materi pembelajaran agama seperti fikih, Akidah Akhlak, Bahasa Arab serta mata pelajaran lainnya. Pada Jumat, (28/7/2023) Mahasiswa KKL IAIN Pontianak melakukan program kerja dalam bidang pendidikan yakni dengan mengajar di sekolah. Salah satu mata pelajaran disampaikan terkait materi fiqih.  Namun uniknya materi tersebut tidak megacu pada buku-buku ajar umumnya, melainkan mengacu pada rujukan kitab-kitab salaf (gundul) secara langsung seperti kitab Fathul Qorib karya Ibnu Qosim al-Ghazi.

Penggunakan kitab rujukan pada pelajaran MI Nahdatul Athfal  dan MTS Nurul Hasanah berlangsung cukup lama dikarenakan sebelum adanya dua lembaga sekolah formal  tersebut,  Madrasah Diniah  yang secara khusus mengkaji kitab kuning lebih dulu didirikan dalam naungan pesantren.

“Alasan penggunakan kitab-kitab gundul pada sekolah-sekolah tersebut dikarenakan sebelum berdirinya perintis lebih dulu mendirikan Madrasah Diniah tepatnya pada tahun 1985. Lalu pada tahun 2005 barulah lembaga formal ada, yang dimulai dari lembaga MI Nahdatul Athfal,” jelas Matruji selaku kepala sekolah MI, Sungai Rasau, pada Rabu (2/7/ 2023).

Atas kebijakan pembelajaran tersebut, para siswa MI Nahdatul Athfal dan MTS Nurul Hasanah mengikuti pembelajaran kitab-kitab yang diampu oleh para pengajar yang memang memiliki kompeten dalam mengajarkan kitab-kitab tersebut. Pembelajaran kitab gundul  juga diimbangi dengan kajian-kajian nahwu dan shorrof agar dapat memudahkan siswa mengikuti pembelajaran tersebut. Penunjang lain untuk memahami kitab gundul juga sediakan diluar jam formal. Yakni, dengan mengikuti Madrasah Diniah pada sore dan malam hari.

Ia juga menambahkan bahwa Lembaga pendidikan yang dipimpinnya juga tidak mewajibkan Para siswanya untuk mengikuti Pendidikan ini, namun meski demikian pendidikan ini diikuti oleh para siswa secara antusias.

“Untuk mendukung mata pelajaran yang merujuk pada kitab-kitab, lembaga juga mempersilahkan para siswa mengkaji dan memahami lebih dalam disekolah diniah pada sore dan malam hari. Meski tidak diwajibkan, Alhamdulillah. Para siswa memiliki antusias yang tinggi di madrasah diniah,” ujarnya

Penulis: Ummu Karomah

Editor : Farli Afif

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *