Sebawi (mahasiswa.iainptk.ac.id) – Pada Minggu pagi tanggal 6 Agustus 2023, masyarakat Dusun Kota Bangun, Desa Sebangun, Kecamatan Sebawi, mengadakan acara aqiqah untuk merayakan kelahiran seorang bayi. Acara tersebut juga merupakan momen yang berharga bagi para mahasiswa KKL (Kuliah Kerja Lapangan) kecamatan Sebawi, yang diundang untuk turut serta. Kedatangan mahasiswa KKL disambut hangat oleh tuan rumah dan warga setempat.
Aqiqah adalah tradisi pengurbanan hewan dalam Islam yang dilakukan saat rambut bayi dipotong. “Salah satu hikmah di balik syariat aqiqah adalah untuk menyebarkan rasa kebahagiaan, kegembiraan, dan juga untuk memperkokoh hubungan nasab,” ungkap seorang tokoh agama dari dusun setempat saat diwawancarai oleh salah seorang mahasiswa KKL.
Para mahasiswa laki-laki diarahkan untuk bergabung dalam Tarup, area khusus untuk undangan pria dan tokoh masyarakat. Di sana, sholawat dan dzikir berkumandang diiringi oleh suara hadrah sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran sang bayi. Mahasiswa-mahasiswa tersebut dengan antusias ikut serta dalam sholawat dan dzikir bersama warga setempat. Sementara itu, mahasiswa perempuan diarahkan menuju rumah tuan rumah yang mengadakan aqiqah.
Setelah rangkaian sholawat dan dzikir selesai, acara dilanjutkan dengan hidangan yang telah disiapkan, yang disantap dalam acara yang disebut saprahan. Saprahan adalah tradisi makan bersama dalam budaya Melayu di Sambas, di mana enam orang duduk bersila di lantai. Saprahan melambangkan semangat kebersamaan dan gotong royong, mencerminkan filosofi “falsamafah berdiri sama tinggi duduk sama rendah”.
Setelah menikmati hidangan saprahan, mahasiswa laki-laki turut membantu warga membersihkan piring dan gelas bekas. Sementara itu, mahasiswa perempuan membantu ibu-ibu dalam proses bebasuk (mencuci piring dan perlengkapan makan) serta merapikan piring yang sudah dicuci di emper-emper (tempat penyimpanan piring dan gelas). Nuansa Islam yang kuat terlihat dalam aqiqah berbentuk saprahan ini. Jumlah orang yang makan dalam satu saprahan memiliki makna yang mendalam: jika ada enam orang, melambangkan rukun iman, dan jika ada lima orang, melambangkan rukun Islam.
Dengan adanya partisipasi aktif mahasiswa KKL dalam acara aqiqah ini, semakin terjalin hubungan harmonis antara masyarakat dan generasi muda, serta budaya dan nilai-nilai keagamaan terus dijaga dan diperkuat.
Penulis : Nur Khadijah
Editor : Farli Afif