Kayong Utara (mahasiswa.iainptk.ac.id) – Rabu siang, tanggal 9 Agustus 2023, menjadi saksi perjalanan sukses Desa Seponti Jaya yang kini dikenal sebagai “Desa Mandiri.” Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak mengungkap kisah inspiratif. Dalam upaya menggali pengalaman nyata dalam pembangunan masyarakat, mahasiswa-mahasiswa ini secara intensif terlibat langsung dalam observasi lapangan serta mendengarkan pernyataan dari Nirwanto S.Pd.I, selaku kepala desa.
Melalui kerja keras dan semangat kolaboratif, mereka telah berhasil mengangkat tingkat ekonomi lokal serta mendorong pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program inovatif. Transformasi Desa Seponti Jaya menjadi “Desa Mandiri” tidak terjadi begitu saja. Dengan melalui pelatihan keterampilan dan peningkatan pendidikan, desa ini berhasil mereduksi tingkat pengangguran dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya. Melalui dukungan berkelanjutan, Desa Seponti Jaya kini menjadi contoh inspiratif bagi wilayah-wilayah sekitarnya.
Salah satu pencapaian utama yang diungkapkan oleh mahasiswa KKL adalah implementasi model ekonomi kreatif dalam Desa Seponti Jaya. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti perkebunan dan potensi pariwisata, desa ini berhasil mengembangkan mata pencaharian baru bagi penduduknya. Hal ini tidak hanya meredistribusi ketergantungan pada sektor pertanian, tetapi juga meningkatkan pendapatan dan mengurangi kesenjangan ekonomi.
Selain itu, dalam usaha membangun infrastruktur sosial untuk mendukung julukan “Desa Mandiri,” Desa Seponti Jaya menjalin kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur dan aksesibilitas, sarana pendidikan, fasilitas kesehatan, pemberdayaan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan penyediaan akses air bersih. Langkah ini menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan holistik masyarakat. Kerja sama antara pihak berwenang dan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek ini telah memberikan dampak positif yang signifikan.
Kisah sukses Desa Seponti Jaya yang dijuluki “Desa Mandiri” adalah bukti nyata tentang bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan berarti. Melalui dedikasi dan dukungan penuh dari masyarakat setempat, desa ini berhasil mengatasi berbagai tantangan dan mencapai kemandirian dalam berbagai aspek kehidupan. Kisah ini memberikan inspirasi bagi komunitas lain untuk maju menuju masa depan yang lebih cerah.
Dalam wawancara dengan Nirwanto S.Pd.I, kepala desa, ia menceritakan perjalanan tujuh tahun masa jabatannya. Awalnya, Desa Seponti Jaya merupakan bagian dari dua desa transmigrasi dengan nama “Kupt.” Setelah mendapatkan kepala desa definitif, desa ini dibagi menjadi dua, termasuk Desa Seponti Jaya dan Desa Telaga Arum. Dalam kepemimpinannya sejak tahun 2016, desa ini mendapatkan status “Berkembang” di tingkat nasional. Kemudian pada akhir tahun 2017, desa ini meraih predikat “Maju Terus Berkembang,” dan pada tahun 2019, berhasil memperoleh julukan “Desa Mandiri” oleh tingkat provinsi.
Nirwanto juga berbicara tentang berbagai pencapaian dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas desa. Salah satu fokus utama adalah penyediaan sumber air bersih yang sudah mencapai 75%, dengan target menyelesaikannya pada tahun 2025. Ia menyadari bahwa keterbatasan anggaran merupakan hambatan, tetapi Desa Seponti Jaya tetap berupaya. Di samping itu, pendidikan juga menjadi faktor penting dalam pengembangan desa ini. Lebih dari 90% anak-anak Desa Seponti Jaya mendapatkan pendidikan, kecuali jika mereka sendiri tidak berminat. Ia juga merinci ekstrakurikuler yang setara dengan kota dan upaya dalam pelayanan kesehatan.
Nirwanto berbagi harapannya terhadap kontribusi MTQ terhadap Desa Seponti Jaya. Ia mengapresiasi bahwa acara ini menjadi kesempatan bagi desanya untuk menjadi tuan rumah dan mempromosikan diri. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan berbagai kelompok, termasuk non-Muslim, sebagai wujud dari semangat moderat dan gotong royong.
Pesan dari cerita ini adalah bahwa kesuksesan Desa Seponti Jaya merupakan hasil dari kerja keras, inovasi, dan kerja sama antara masyarakat dan pihak terkait. Melalui dedikasi dan semangat untuk kemajuan, sebuah desa bisa berkembang menjadi lebih baik dan mandiri.
Penulis : Yiti Susanti
Editor : Farli Afif